Minggu, 27 Desember 2009

ingin bahagiakan orang tua

udah jadi kewajiban qt membahagiakan orang tua, selama bekerja membanting tulang mencari uang receh kesana kemari masih saja belum mencukupi kebutuan sendiri, memang ada benarnya kalo qt dimanjakan oleh uang gak bakal ada hentinya menuruti kemauan sendiri, sedikit bagikan pada ortu. mungkin nilainya gak seberapa di bandingkan kebutuhan ortu mulai kebutuhan rumah sampai keinginan membahagiakan cucunya. sekilas memang terlihat sepele tapi bagi ortu diperhatikan anak kesayangannya itu sudah lebih dari cukup baginya.
tak terbayang bagaimana seorang anak menelantarkan ortunya, sebuah sikap negatif 'durhaka' {masyaallah}. sebagian orang berpendapat bahwa anak yang masih sekolah itu masih dalam tanggung jawab ortu, kalau udah nikah itu udah terlepas ama ortu tapi bukan berarti si anak melepas ortu begitu aja paling tidak ikut bersama-sama membahagiakan keluarga, memjadikan keluarga yang harmonis dan bahagia.
mungkin ada sebagian anak yang ingin membagi kebahagiaan kepada ortunya tetapi dia sendiri sudah menikan dan banyak menghabiskan waktunya dengan keluarga barunya, belum cukup membahagian ataupun membagi waktunya dengan ortunya dengan alasan belum bisa mengatur keluarga barunya. apakah hal ini merupakan sikap tidak berbakti kepada orang tua ???. kalo berfikiran pendek, merupakan hal yang tidak mungkin mengatur keluarga baru dan tidak ada waktu untuk membagi kebahagiaan kepada ortunya, sama halnya dengan teory kebutuhan 'semakin banyak penghasilan seseorang semakin banyak juga kebutuhan yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut'
AKANKAN QT SEMUA DAPAT MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA???, SEDANGKAN NASIB QT MASIH BERGELANTUNGAN BAGAI BIJI MENTE. . . HMPFF. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih